kendaraan yang baik adalah kendaraan yang selalu menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi, saran kami gunakanlah Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan yang sudah terbukti untuk semua kendaraan yang ingin kecepatannya selalu stabil. Tetapi hati hati dalam mengisi bahan bakar, jangan sampai anda menjadi salah satu korban kecurangan pihak pihak tidak berwenang. jakarta city tour itinerary adalah solusi untuk travel terbaik.
Pertama, kecepatan argo di tiap-tiap SPBU tidak sama. Ada yang lambat, tengah dan kencang. kecepatan argo di tiap-tiap SPBU tidak sama. Ada yang lambat, tengah dan kencang. kecepatan argo tiap-tiap SPBU condong tdk sama, kecepatan (speed) pada nozzle alat pompa SPBU terbagi dalam tiga jenis, yaitu speed 1, 2 dan 3. Speed 1 : kecepatan mengalir fluidanya rendah Speed 2 : kecepatan mengalir fluidanya tengah Speed 3 : kecepatan mengalirnya fluidanya tinggi Umumnya petugas yang jujur memegang nozzle saja lantas menarik pelatuk (serupa pistol) tanpa ada mengunci speednya. Apabila petugas melepas gunnya, dia tentu mengunci speednya pada posisi tertentu. Ketika itu, mintalah petugas untuk melepas gunnya (nozzle cover) dan mengunci speednya pada posisi speed nomer 1. Apabila speednya 3, maka kemungkinan besar minyak semakin banyak bercampur dengan fluidanya atau istilahnya uapnya Bagian alat nozzle nomer 4 dan 5 adalah sensor automatis. Saat kita isi bensin ke tanki mobil dan petugas sudah melepas nozzlenya, maka saat nyaris penuh, terdengar nada dari nozzle ‘jeglek’ automatis. Hal semacam itu karena sensor itu mendeteksi fluida yang telah meraih mulut nozzle (saksikan gambar 2a, 2b) dan aliran fluida automatis berhenti, artinya bensin telah nyaris full tank Umumnya sesudah bunyi ‘jeglek’ itu, petugas memegang lagi nozzlenya dan tetaplah isi pelan-pelan tanki hingga betul-betul penuh. Di bagian alat nomer 10, di situ tercantum pengatur speed sekalian pengunci speed fluida yang mengalir di nozzle. Ke-2, cermatilah meteran/argo analog atau digital yang ada di SPBU. Yakinkan kalau angka pembelian anda sesuai sama angka yang tercantum pada argo. Umpamanya anda beli Rp. 215. 000, - dan petugas juga menghimpit tombol yang jumlahnya Rp. 215. 000, - maka yakinkan saat usai transaksi, angka pada argo ada pada angka Rp. 215. 000. Apabila anda lengah dan tak memerhatikan angka pada argo terlebih bila anda tetaplah didalam mobil, maka petugas yang nakal akan berhenti memompa bensin pada mobil anda pada angka 205. 000 ribu umpamanya. Jadi ada selisih Rp. 10. 000, - karena anda tak memerhatikan argo. Jika hal semacam ini berlangsung maka petugas SPBUnya yang untung. Karena yang diperhitungkan oleh yang memiliki SPBU yaitu meteran analognya. Bukanlah akumulasi dari setiap transaksi. Oleh supervisor SPBU maka yang dicatat saat pagi hingga malam saat tutup yaitu angka yang tercantum pada argo. Supervisor akan mengkalkulasi berapakah liter yangg keluar, dikalikan dengan harga per liternya Pegawai (operator) pompa begitu memakai argo itu. Jadi setiap perubahan shift, mereka akan mencatat berapakah angka pada argo analog itu lantas dikalikan dengan harga perliter. Tersebut yg mesti mereka setorkan. Lewat cara simpel diatas, petugas memakai ketidakjelian customer, maka akan ada selisih pada akumulasi transaksi dengan yang analog. Sudah pasti analog lebih kecil. Hingga si operator bisa untung dari varian itu. Masalah print, operator dengan mudah cetak nota transaksi tanpa ada isi BBM meskipun. Jadi dapat dipikirkan apabila anda isi Rp. 215. 000, - lantas perhatian kita diarahkan dan petugas menyudahi pengisian pada angka Rp. 205. 000 atau di bawahnya, maka kita akan kehilangan demikian ribu rupiah. Ketiga, cermatilah argo/meteran. Jika angka pada meteran tampak berkedip-kedip dan yang tampak hanya garis-garis angkanya atau mendadak meloncat angkanya argonya, umpamanya dari Rp. 80. 000, - segera ke angka Rp. 100. 000, - maka dapat di pastikan kalau SPBU itu sudah lakukan kecurangan. Sebagian oknum SPBU lakukan trik ini untuk memperoleh keuntungan. Argo SPBU dapat di desain angkanya supaya mendadak melompat. Trik ini tak untungkan pegawai namun yang memiliki SPBU yang berkaitan, karena jumlah duit yang masuk tetaplah terdaftar dengan benar sesuai sama argo sesaat BBM yang keluar sedikit. Untuk mengakali atau hindari trik curang dari oknum SPBU diatas, maka baiknya belilah BBM dengan angka yg tidak umum. Bila motor beli pada angka yg tidak umum umpamanya Rp. 11. 000, Rp. 16. 000 atau Rp. 21. 000. Jauhi beli pada angka umumnya umpamanya Rp. 10. 000, Rp. 20. 000 atau Rp. 30. 000. Bila mobil belilah pada angka yg tidak seperti umumnya umpamanya Rp. 79. 000, Rp. 162. 000 atau Rp. 237. 000. Jauhi beli BBM pada angka genap seperti Rp. 100. 000, Rp. 200. 000 dan sebagainya, argumennya angka genap atau umumnya mungkin telah disetting lompatan angkanya Ke empat, belilah BBM pada SPBU punya pemerintah atau punya Pertamina jika sangat mungkin. Argumennya, potensi kecurangan di SPBU pemerintah lebih kecil dari pada punya swasta. Atau sekurang-kurangnya cari SPBU yang memiliki sertifikat Tentu Cocok dan ukuran cocok dari tubuh Metrologi. Hanya saja masalahnya yaitu dari dari demikian ribu SPBU yang ada di Indonesia, yang bener-benar dikelola oleh Pertamina sendiri amat sedikit. Ada tiga tipe SPBU Pertamina yakni : COCO (Corporate Owned Corporate Operated), DODO (Dealer Owned Dealer Operated) dan CODO (Company Owned Dealer Operated). Tipe COCO yaitu SPBU murni punya Pertamina sedang yang lain yaitu swasta.
0 Comments
|
|